Dr. Mehmet Özay[1]

Wilayah Aceh merupakan wilayah yang memiliki fungsi penting bagi dakwah islamiah di Asia Tenggara. Aceh telah cukup dikenal oleh para ilmuan terutama para ahli sejarah terutama tentang manuskrip-manuskrip Aceh yang tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Propinsi.

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 tidak hanya menyebabkan ribuan orang meninggal tetapi juga menghilangkan manuskrip-manuskrip dan dokumen-dokumen yang bernilai sejarah. Dikarnakan peristiwa bencana alam tersebut, dua dari lima pustaka-pustaka di Banda Aceh nyaris luluh-lantak seluruhnya. Lebih jauh lagi, keluarga-keluarga tertentu yang menyimpan beberapa dokumen penting, buku-buku, data-data keturunan sejarah, dan lainnya, juga telah kehilangan sumber-sumber generasinya.
Yayasan dan perpustakaan pribadi Prof. Dr. Ali Hasjmy adalah salah satu pustaka Aceh yang terhindar dari musibah bencana alam gempa bumi dan Tsunami tersebut, meski ada beberapa dokumen ikut hilang. Walaupun Aceh telah sekian lama menyimpan begitu banyak Manuskrip-manuskrip namun situasi Aceh yang terus berada dalam konflik  menyebabkan para Ilmuan tak mampu berkunjung dan mengadakan penelitian di perpustakan-perpustakaan tersebut.
Pasca bencana, Dr. Oman Fathurrahman, seorang peneliti dari Indonesia, datang dan mengadakan suatu pengamatan. Beliau menyadari bahwa dua Sumber data dan infomasi Yang ada di Aceh telah tersapu oleh gelombang tsunami. Selama masa kunjungan saya ke Jakarta-Aceh saya telah bertemu dengan beliau untuk beberapa kali. Dan beliau menyebutkan tentang kedua proyek perpustakaan Dayah Tanoh Abee dan Prof. Dr. Ali Hasjmy yang akan dijalankan. Dikarnakan kondisi infrastruktur perpustakaan Ali Hasjmy relatif baik, tim peneliti Dr. Omar Fathurrahman kemudian memutuskan untuk memulai penelitiannya dari sini. Keberadaan Manuskrip merupakan sesuatu yang sangat penting tidak hanya untuk sejarah Aceh tapi juga untuk proses islamisasi di seluruh Asia Tenggara. Berangkat dari kesadaran ini, Dr. Fathurrahman mulai bekerja keras bersama dengan tim yang jumlahnya hampir mencapai 20 orang di perpustakaan Ali Hajmy. Dan diharapkan Dengan adanya buku dokumentasi berharga ini akan dapat mempermudah para peneliti baik dari nasional maupun internasional untuk menjangkau seluruh sumber yang diperlukan.

Dr. Fathurrahman, menginformasikan hal ini kepada beberapa ilmuwan dari Universitas Tokyo yang pernah menjalin kerjasama dengan beliau dan merekapun memberikan respon positif. Dr. Yumi Sugahara adalah salah satu peneliti dari universitas Tokyo yang juga berkesempatan untuk saya wawancarai mengungkapkan bahwa betapa beliau gembira ketika Dr. Fathurrahman membagi proyeknya dan mereka lansung menyanggupi untuk berpartisipasi setelah sebelumya kerjasama yang pernah terjalin antara keduanya berjalan dengan sukses. Keputusan untuk segera berada di Acehpun diambil.

Sebagai hasil penelitian pertama, tim tersebut telah  mengkatalogisasikan 232 buah manuskrip yang tertulis dalam bahasa Arab, Jawi, dan Bahasa Aceh yang terdapat dalam perpustakaan tersebut. Data-data penelitian ini kemudian diterbitkan sebanyak 500 kopi pada awal tahun 2007 dengan bantuan dari Universitas Tokyo dan ikut dipamerkan dalam konferensi internasional pertama di Aceh yang disampaikan oleh Dr. Yumi Sugahara.  Buku ini disusun oleh Dr. Oman Fathurrahman dan Munawar Holil dengan judul Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh -Catalogue of Aceh Manuscripts: Ali Hasjmy Collection.
Dengan Katalog ini, memungkinkan sekali bagi kita untuk mendapatkan informasi tentang Bahasa, Topik, dan jumlah manuskrip dalam setiap topik. Berkaitan dengan hal ini, kedua jenis topik dan bahasa yang dipakai dalam manuskrip tersebut diperkirakan akan mampu menarik minat para peneliti sejarah untuk meneliti tentang Sejarah Islam dan perkembangannya di Asia Tenggara.
Katalog tertulis diatas memiliki 304 halaman dengan topik-topik sebagai berikut:
Quran, Hadis, Tafsir, Tauhid, Fıqih, Tasawwuf, Tata Bahasa Arab, Zikir and Doa, Hikayat dan lain-lain.
Total jumlah teks adalah 314 teks yang dikatagorikan berdasarkan jumlah topiknya seperti tertera di bawah ini:
Quran: 23 teks                               (kode Q)
Hadis: 7 teks                                  (kode HD)
Tafsir: 7 teks                                  (kode TF)
Tauhid: 41 teks                             (kode TH)
Fiqih: 74 teks                                 (kode FK)
Tasawwuf: 47 teks                         (kode TS)
Tata Bahasa Arab: 50 teks            (kode TB)
Zikir and Doa: 22 teks
(kode ZD)
Hikayat: 15 teks                            (kode HK)
Lain-lain: 28 teks                          (kode LL)
Daftar tertulis diatas kita bisa melihat bahwa katalog tersebut membahas topik yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, Katagori ‘lain-lain’ memiliki topik yang bervariasi seperti; Astronomi, kedokteran, etik, tafsir mimpi, dan tingkatan akhlak Rasulullah Saw.
Berikut persenan Teks-teks manuskrip yang ditulis berdasarkan bahasanya :
Bahasa Arab                                  : 45%
Bahasa Aceh                                 : 10%
Bahasa Melayu dan Arab               : 45%
Sebagaimana terlihat diatas, mayoritas teks-teks ditulis dengan dalam bahasa Arab. Ini menunjukkan bahwa bahasa Arab saat itu digunakan sebagai bahasa pendidikan islam selama ratusan tahun.
Manuskrip ini juga mengkatagorikan setiap topiknya berdasarkan koleksi totalnya seperti tersebut dibawah ini:
Quran                                : 7%
Hadis                                 : 2%
Tafsir                                 : 2%
Tauhid                               : 14%
Fıqih                                  : 24%
Tasawwuf                         : 15%
Tata Bahasa Arab              : 16%
Zikir and Doa                    : 7%
Hikayat                             : 5%
Lain-lain                            : 9%
Diantara semua topik tertera diatas, Fiqih adalah salah satu yang banyak dibicarakan. Sedangkan Tata Bahasa Arab  dan Tasawwuf yang dikenal memiliki peran berarti, khususnya, dalam proses penyebaran islam di Asia Tenggara berada pada urutan ke-dua. Ketinggian Jumlah manuskrip tasawwuf dalam buku ini dapat dikatakan normal, karena selama periode penyebaran islam Tasawwuf merupakan sebuah tendensi dalam pusat peradaban Islam.

Contohnya: Abu Hamid Al-Gazzali, (w. 1111), İbni Arabi (w. 1240), al-Gailani (1166), Najamuddin al-Kubra (Najm al-Din) (d.1221) (pemimpin tarikat kubrawiyah di Timur Tengah dan Afrika Utara)dan Abu Hasan al-Şadhili (d. 1258) (pemimpin tarikat Syadziliyah di Afrika).

Katalog ini memiliki beberapa petunjuk yang signifikan untuk mengadakan penelitian tentang dayah di Aceh. Sampai hari ini hanya ada beberapa karya yang berkenaan dengan Dayah, salah satunya adalah karangan James Siegel, the Rope of God. Tapi buku ini dibuat berdasarkan periode waktu tertentu yaitu katakanlah hanya pada perduaan abad ke-18 sampai pada permulaaan abad ke-20. Sedangkan keberadaan Dayah itu sendiri telah ada setelah abad pertama hijriyah dimana islam pertama kali menyentuh wilayah Aceh. Dayah Cot Kala[2]misalnya telah tercatat sebagai dayah pertama yang ada dimuka bumi Aceh ini. Namun hingga saat ini, kurikulum dan pendidikan yang dipelajari dalam institusi dayah tersebut belum diketahui dengan jelas[3]. Oleh karna itu, katalog Ali Hasjmy dapat dijadikan salah satu referensi yang sesuai untuk membantu terlaksananya berbagai penelitian dalam berbagai bidang.
Oman Fathurrahman; Munawar Holil, Katalog Naskah
Pustaka Ali Hasjmy Aceh
, 21st Century Centre of Excellence Programme, Pusat Dokumentasi dan Penelitian Wilayah Transkultural Penilitian Universitas Asing Tokyo, 2007.
Editor: Oman Fathurrahman-Munawar Holil
p. 304
Dipublikasikan oleh: 21st century Centre of Excellence Programme
Pusat Dokumentasi dan penelitian wilayah transkultural

Penelitian Universitas Asing Tokyo

[1] Dosen di UTM Malaysia.
[2] Razi, Syahbuddin, “Dayah Cot Kala”, in Seminar Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Aceh dan Nusantara, Di Aceh Timur- 25-30 September 1980, p. 1.
[3] Amiruddin, M. Hasbi, 2005, The Response of the Ulama Dayah to the Modernization of Islamic Law in Aceh, Penerbit Universitas Kebangsaan Malaysia, p. 34.

LEAVE A REPLY